ILMU ALAMIAH DASAR
MATA KULIAH MATEMATKA
DAN ILMU ALAMIAH
DASAR
OLEH :
TRIANA DIVANI PUTRI 17518137
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul "Ilmu Alamiah
Dasar" ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempuranaan makalah ini.
Depok,27 Maret 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dasar Filsafat tidak dapat dipisahkan dengan
ilmu alamiah dasar. Pada hakikatnya ilmu alamiah dasar adalah bukan suatu ilmu
yang berdiri sendiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang
konsep-konsep dasar dalam bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Ilmu
Pengetahuan Alam biasa di sebut Ilmu Alam, Natural Science, Science, ataupun
Sains. Ilmu Alamiah Dasar merupakan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar
yang ada di dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi.
Namun, Ilmu
Alamiah Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu. Bermula dari rasa heran, kesangisan
terhadap kebenaran yang dilihat dan kesadaran akan kecilnya mereka dibandingka
semesta, mereka mulai bertanya tentang kejadian alam yang unik untuk mendapat
jawaban.
B. Rumusan
Masalah
- Jelaskan pengertian Ilmu Alamiah Dasar menurut para ahli dan berikan kesimpulan!
- Jelaskan mengenai perkembangan alam pikiran manusia!
- Berikan contoh Mitos , Legenda , dan Cerita Rakyat dari Indonesia dan Jelaskan maksud dan hikmah dibalik peristiwa tersebut!
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah
sebagai berikut :
- Dapat memahami pengertian ilmu alamiah dasar.
- Dapat memahami perkembangan alam pikiran manusia.
- Dapat memahami maksud dan hikmah dibalik peristiwa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ilmu Alamiah Dasar
Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006)
“Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar
dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi” yang pembahasannya
mencakup pengenalan IPA dan ruang lingkupnya, perkembangan teknologi dan
dampaknya, serta hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia.
Menurut
Maskoeri Yasin, Ilmu Alamiah Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
gejala-gejala dalam alam semesta ini, termasuk bumi yang terbentuk dengan
menggunakan konsep dan prinsip ilmu dasar.
Menurut H.
Abay Ahmadi dan A. Supatmo dalam buku SAP Ilmu Alamiah Dasar menyatakan bahwa
Ilmu Alamiah atau sering disebut IPA yaitu suatu pengetahuan teori yang
diperoleh/disusun dengan cara yang khusus, yaitu melakukan penyusunan teori,
eksperimentasi, observasi, penyimpulan,penelitian, dan demikian seterusnya kait
mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.
Abu Ahmadi
menjelaskan bahwa Ilmu pengetahuan dapat dibagi dalam tiga lapangan pengetahuan
yakni pengetahuan alamiah, sosial dan budaya yang masing-masing terbagi dalam
sejumlah bidang keahlian atau disiplin ilmu.
Kesimpulan dari pengertian Ilmu Alamiah Dasar
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perkembangan teknologi &
dampaknya, hubungan dengan kelangsungan hidup manusia, dan gejala-gejala dalam
alam semesta, yang diperoleh secara khusus seperti melakukan observasi,
eksperimentasi.
2.2
Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Proses
Perkembangan Pola Pikir Manusia
Adanya perkembangan pola pikir manusia dimulai dari
zaman Babylonia (kurang lebih 650 SM) dimana orang percaya kepada mitos,
ramalan nasib berdasarkan perbintangan, bahkan percaya adanya banyak dewa.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia
alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering
tidak dapat menjawab masalah dan tidak memuaskan. Pada manusia kuno, untuk
memuaskan diri, mereka mencoba membuat jawaban sendiri. Misalnya apakah pelangi
itu ? mereka tidak dapat menjawabnya. Maka, mereka mencoba menjawab dengan
mengatakan bahwa pelangi adalah selendang bidadari. Lalu timbullah pengetahuan
baru yaitu bidadari. Dengan rasa ingin tahu manusia mampu mengembangkan pola
pikir manusia secara luas. Manusia sebagai mahluk yang mempunyai hakekat rasa
ingin tahu, mempunyai ciri-ciri :
- Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.
- Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
- Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar.
- Memiliki potensi berkembang biak.
- Tumbuh dan bergerak.
- Berinteraksi dengan lingkunganna.
- Mati.
B.Faktor-faktor
Proses Perkembangan Pola Pikir Manuisa
Perkembangan pola pikir manusia ini dari zaman ke
zaman terus berubah bahkan bertambah, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,
di antaranya :
1.Rasa Ingin
Tahu
Dengan pertolongan akal budinya, manusia menemukan
berbagai cara untuk melindungi diri terhadap
pengaruh lingkungan yang
merugikan. Akan tetapi adanya akal budi itu
juga menimbulkan rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu
mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul di dalam pikirannya.
Kegagalan biasanya tidak menimbulkan rasa putu asa, bahkan seringkali justru
membangkitkan semangat yang lebih menyala-nyala untuk memecahkan persoalan.
Dengan semangat yang makin berkobar ini diadakanlah kegiatan-kegiatan lain yang
dianggap lebih serasi dan dapat diharapkan akan menghasilkan penyelesaian yang
memuaskan. Kegiatan untuk mencari pemecahan dapat berupa :
- Penyelidikan langsung
- Penggalian hasil-hasil penyelidikan yang sudah pernah diperoleh orang lain ataupun
- Kerja sama dengan penyelidik-penyelidik lain yang juga sedang memecahkan soal yang sama atau yang sejenis.
Ada yang ingin tahu bagaimana kebudayaan nenek moyang
kita, ada yang ingin mengetahui cara-cara yang paling tepat untuk menanggulangi
masalah kependudukan dewasa ini, ada pula yang ingin menemukan cara yang paling
efektif untuk mengajarkan IAD. Tiap individu atau kelompok individu mempunyai
rasa ingin tahu yang kuat untuk berbagai bidang sedangkan untuk bidang-bidang
lain, rasa ingin tahunya agak lemah atau bahkan sama sekali tidak ada. Rasa
ingin tahu dapat diperkuat atau diperlemah oleh lingkungan.
Jadi, rasa ingin tahu tiap manusia pada tiap saat
belum tentu sama kuat, demikian pula kelompok fenomena yang menimbulkan rasa
ingin tahu biasanya berbeda-beda dan dapat berubah-ubah menurut keadaan. Tidak
mungkin setiap individu mempunyai rasa ingin tahu yang sama kuat terhadap
segala fenomena yang terjadi dalam alam.
Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah
tanpa batas itu menumbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu
sendiri.hal ini tidak saja meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya
sehari-hari seperti bercocok tanam, membuat panah atau lembing yang lebih
efektif untuk berburu, tetapi pengetahun manusia juga berkembang sampai kepada
hal-hal yang menyangkut keindahan. Manusia merupakan makhluk yang berakal serta
mempunyai derajat yang tertinggi jika dibandingan dengan hewan atau makhluk
lainya.
a. Rasa ingin tahu menyebabkan alam
pikiran manusia berkembang, ada 2 macam perkembangan yaitu: Perkembangan alam
pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini. Pada zaman purba manusia
sudah menghadapi berbagai teka-teki, terbit dan berbenamnya matahari, perubahan
bentuk bulan, pertumbuhan dan pembiakan makhluk hidup, adanya angin,
petir,hujan daan pelangi.
b. Perkembangan
alam pkiran manusia sejak dilahirkan hingga akhir hayatnya. Alam pikiran
seorang bayi yang baru lahir mengalami perkembangan yang hampir serupa. Ketika
anak kecil mengamati lingkungan, muncul bermacam-macam pertanyaan di dalam
pikirannya lalu mereka bertanya kepada siapapun dengan demikian alam pikiran
anak menjadi berkembang pesat.
Perkembangan alam pikiran dapat juga disebabkan oleh
rangsangan dari luar, tanpa dorongan dari dalam seperti rasa ingin tahu. Sebab
ekstern semacam itu dapat menimbulkan perkembangan alam pikiran manusia tetapi
hasil itu biasanya tidak tahan lama. Tidak seperti perkembangan yang disebabkan
oleh rasa ingin tahu. Jadi alam pikiran manusia berkembang terutama karena ada
dorongan dari dalam yaitu rasa ingin tahu.
2.Mitos
Manusia berusaha memenuhi kebutuhan non fisik atau
kebutuhan alam pikirannya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat
terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannya. Untuk itulah,
manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu. Sebagai contoh,
“mengapa gunung meletus?”, karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka
sendiri dengan jawaban “si penunggu gunung itu sedang marah”.
Di sinilah muncul pengetahuan baru yang disebut “si
penunggu”. Dengan menggunakan jalan pikiran yang sama, muncullah anggapan
adanya “si penunggu”. Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan itulah
yang kita sebut mitos. Cerita yang berdasarkan atas mitos disebut legenda.
Mitos timbul disebabkan antara lain oleh keterbatasan alat indera manusia.
Bagaimana sesungguhnya proses berfikir pada
manusia? Jika kita telah lebih lanjut
akan kita dapati bahwa untuk dapat berfikir membutuhkan beberapa
komponen,diantaranya :
- Fakta, manusia membutuhkan fakta yang akan dijadikan objek berfikirnya.
- Indera, untuk dapat menyerap fakta-fakta yang akan dipikirkan. Seperti mata untuk dapat melihat, meraba, pendengaran, dan indera yang lainnya.
- Otak, merupakan organ yang berfungsi untuk menterjemahkan setiap fakta yang diserap.
- Informasi Sebelumnya, tanpa informasi manusia tidak dapat untuk memahami fakta yang sedang dihadapinya.
Menurut Auguste Comte (1798-1857 M), dalam sejarah
perkembangan pola pikir manusia, baik sebagai individu maupun sebagai
keseluruhan, berlangsung dalam tiga tahap:
1.Tahap
teologi atau tahap fiktif
Tahap dimana manusia menyusun mitos atau dongeng untuk
mengenal realita atau kenyataan. Mitos menurut C.A van peursen adalah suatu
cerita yang memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang.
Cerita itu dapat ditularkan dapat pula diungkapkan lewat tari-tarian atau
pementasan wayang, dsb. Inti cerita adalah lambang-lambang yang mencetuskan
pengalaman manusia juga lambang kejahtan dan kebaikan, hidup dan kematian, dosa
dan penyucian, perkawinan dan kesuburan, firdaus dan akhirat. Pada tahap
teologi ini manusia menemukan identitas dirinya, manusia sebagai subjek yang
masih terbuka dikelilingi oleh objek yaitu alam sehingga manusia mudah sekali
dimasuki oleh daya dan kekuatan alam. Manusia belum mampu memandang realita
dengan indranya sehingga manusia dan alam melebur jadi satu.
Lewat mitos, manusia dapat turut serta mengambil
bagian dalam kejadian-kejadian alam sekitarnya dapat menanggapi daya kekuatan
alam sekitarnya. Contoh gunung api meletus hebat, menimbulkan gempa bumi,
mengeluarkan lahar panas dan awan panas sehingga menimbulkan banyak peubahan
manusia, juga merusak daerah tempat tinggal dan persahan penduduk. Mausia pada
tahap teologi (meurut A.Comte) atau pada tahap mitos (C.A. Van Peursen) belum
dapat melihat realita ini dengan indranya, manusia belum dapat mengetahui dan
menagkap peristiwa dalam objek dengan alam pikerannya, maka manusia berangaapan
bahwa dewa yang dianggap sakti sedang murka.
2.Tahap
filsafat atau tahap metafisika
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap di mana
manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak
lagi menyandarkan diri kepada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan
pada akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan
hakikat segala sesuatu.
3.Tahap
positif atau riil
Tahap di mana manusia telah mampu berfikir secara
positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang
dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.
Selanjutnya berdasarkan kemampuan berfikir
manusia yang semakin maju dan perlengkapan pengamatan yang
semakin sempurna, maka mitos dengan berbagai legenda semakin ditinggalkan
orang, dan cenderung menggunakan akal sehat atau rasio.
3.Penalaran
Pola Pikir Manusia Penalaran Deduktif
Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan
makin berkembangnya cara-cara penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak
pertanyaan tanpa mengarang mitos. Dengan demikian , mitos makin kurang disukai
dan hanya untuk memberikan keterangan pada anaka kecil kalau kita terlalu malas
untuk memberikan keterangan ilmiah yang lengkap atau kalau kita mengganggap
bahwa anak itu masih terlalu kecil untuk dapat mencernakan keterangan yang
benar. Penalaran deduktif adalah cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang
bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penalaran deduktif
ini menggunakan pola berfikir yang disebut silogisme. Silogisme itu terdiri
atas dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan, kedua pernyataan itu disebut
premis mayor dan premis minor. Sebuah
kesimpulan atau yang disebut konklusi diperoleh dengan penalaran deduktif dari
kedua premis tersebut.
Penalaran
Induktif
Penalaran induktif adalah cara berfikir dengan menarik
kesimpulan umumdari pengamatan atas gejala-gejala yang khusus. Misalnya, pada
pengamatan atas logam besi, tembaga, aluminium, dan sebagainya, jika dipanasi
ternyata bertambah panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum, bahwa
semua logam jika dipanasi akan bertambah panjang.
Dengan penalaran induktif ini makin lama dapat disusun
pernytaan yang lebih umum lagi dan makin bersifat fundamental. Contohnya hewan
dapat bernafas,manusia dapat bernafas. Dapat didimpulkan bahwa semua makhluk
hidup dapat bernafas. Dengan cara ini dapat diperoleh prinsip-prinsip yang bersifat
umum sehingga memudahkan dalam memahami gejala yang beraneka ragam.
Namun demikian, ternyata pengetahuan yang dikumpulkan
berdasarkan penalaran induktif ini masih belum dapat diandalkan kebenarannya.
Sekumpulan fakta belum tentu bersifat konsisten atau mungkin bersifat
kontradiktif.demikian pula fakta yang Nampak berkaitan belum dapat menjamin
tersusunnya pengetahuan yang sistematis.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
yang hanya diperoleh dengan penalaran deduktif tidak dapat diandalkan karena
bersifat abstrak dan lepas dari pengalaman. Demikian pula pengetahuan yang
diperoleh hanya dari penalaran induktif juga tidak dapat diandalkan karena
kelemahan panca indra. Oleh karena itu, himpunan pengetahuan yang diperoleh
belum dapat disebut ilmu pengetahuan.
Terdapat 7 sumber kekuatan yang mempengaruhi proses
berpikir manusia:
- Orang Tua, Dari orang tua lah kita belajar tentang kata-kata, gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan nilai-nilai luhur. Orang Tua adalah tutor atau guru kita yang pertama di dunia, merekalah yang membentuk pola pikir kita untuk yang pertama kalinya.
- Keluarga, Setelah orang tua kita akan dikenalkan dengan dunia lain yaitu keluarga, dari merekalah kita akan menangkap informasi dan pola pikir yang lain, yang fungsinya untuk melengkapi pola pikir yang telah kita peroleh dari orang tua.
- Masyarakat, Dunia lain yang akan dikenal adalah lingkungan masyarakat sekitar, dengan semakin bertambahnya informasi dan disatukan dengan apa yang telah kita dapat akan membuat proses pembentukan pikiran kita menjadi semakin kuat.
- Sekolah, Sekolah mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran seseorang, peraturan-peraturan yang diterapkan sekolah maupun perilaku dan sikap guru dapat memperkaya proses pembentukan pola pikir yang sudah ada.
- Teman, Berteman merupakan aktualisasi diri yang pertama dalam kehidupan, karena dalam suatu pertemanan, kita yang menentukan pilihan akan berteman dengan siapa, tidak ada larangan dalam menentukan dengan siapa kita akan berteman.
- Media Massa, Adanya unsur pengidolaan pada suatu tontonan dapat menimbulkan peniruan-peniruan oleh seseorang baik itu yang sifatnya negatif maupun yang positif. Contohnya pola pakaian seorang artis akan ditiru oleh fans nya.
- Diri sendiri, Inilah faktor penentu dari suatu pola pikir, baik buruknya suatu pengaruh kitalah yang akan menentukan apakah kita akan menjadi pribadi yang buruk atau kita akan memilih menjadi pribadi yang baik.
Kesimpulannya : Jadi alam pikiran
manusia berkembang terutama karena ada dorongan dari dalam yaitu rasa ingin
tahu. Bahwa pengetahuan yang hanya diperoleh dengan penalaran deduktif tidak
dapat diandalkan karena bersifat abstrak dan lepas dari pengalaman. Demikian
pula pengetahuan yang diperoleh hanya dari penalaran induktif juga tidak dapat
diandalkan karena kelemahan panca indra. Oleh karena itu, himpunan pengetahuan
yang diperoleh belum dapat disebut ilmu pengetahuan.
2.3 Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat
MITOS
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang
tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada
masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau
penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta,
dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah
percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari
indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.
LEGENDA
Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang
dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah"
kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah
tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan
kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan
untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu
bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklore.
CERITA RAKYAT (DONGENG)
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat
dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup
dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan
makhluk lainnya.
Saya akan memberikan satu contoh :
ASAL USUL TERBENTUKNYA SITU BAGENDIT
(Provinsi Jawa Barat)
Bagendit atau Nyi Endit sangat kaya raya karena mendapat warisan dari
suaminya. Tetapi ia serakah, kikir, dan senang memberikan pinjaman uang kepada
penduduk dengan bunga tinggi.
Suatu hari, datanglah nenek pengemis.
“Pak, beri saya sedikit makanan. Saya sangat lapar.”
Pak Penjaga menghardik, “Nenek tua, tidak ada makanan gratis disini. Ayo
pergi!”
“Tolong saya, Pak. Katakan pada Nyi Endit, saya meminta sedikit
makanan,” kata nenek terus memohon.
Nyi Endit ke luar karena mendengar suara
keributan.
“Hai, nenek. Kalau ingin makan, kau harus membelinya. Lekas pergi.”
“Kau sombong sekali, Nyi Endit. Kesombongan kamu pasti akan hancur1”
teriak nenek sambil menancapkan tongkatnya ke tanah.
Nyi Endit bersama para penjaganya berusaha
mencabut tongkat tersebut.
Usaha mereka tidak berhasil, nenek lalu mencabut
tongkat dengan mudah dan menghilang entah ke mana.
Dari lubang bekas tancapan tongkat, tiba-tiba
memancar air yang sangat deras. Air tesebut segera membanjiri rumah Nyi Endit
dan sekitarnya.
Penduduk desa segera mengungsi, tetapi Nyi Endit
tetap sibuk menyelamatkan harta bendanya di rumah.
Air semakin tinggi dan akhirnya Nyi Endit
tenggelam bersama seluruh hartanya. Tempat tersebut lalu dikenal dengan nama
Situ Bagendit (Bahasa Sunda: situ berarti danau).
Maksud dari cerita Legenda di atas, Seorang nenek tua yang sedang
kelaparan ingin meminta sedikit makanan untuk mengganjal perutnya. Tetapi Nyi
Endit meminta bayaran untuk seporsi makanannya. Nenek itu menancapkan tongkat
miliknya, dan berhasil membuat rumah Nyi Endit tenggelam dan disekitar rumah
Nyi Endit menjadi banjir.
Hikmah dari cerita Legenda diatas, Sebaiknya, jika memiliki harta
melimpah berilah sedekah kepada orang miskin, yatim piatu dan sebagainya. Tidak
perlu menghardik seseorang itu dengan kasar. “Tidak ada orang dermawan yang
akan jatuh miskin”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara sederhana Ilmu Alamiah Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perkembangan
teknologi & dampaknya, hubungan dengan kelangsungan hidup manusia, dan
gejala-gejala dalam alam semesta, yang diperoleh secara khusus seperti
melakukan observasi, eksperimentasi.
Jadi alam pikiran manusia berkembang terutama karena ada dorongan dari
dalam yaitu rasa ingin tahu. Bahwa pengetahuan yang hanya diperoleh dengan
penalaran deduktif tidak dapat diandalkan karena bersifat abstrak dan lepas
dari pengalaman. Demikian pula pengetahuan yang diperoleh hanya dari penalaran
induktif juga tidak dapat diandalkan karena kelemahan panca indra. Oleh karena
itu, himpunan pengetahuan yang diperoleh belum dapat disebut ilmu pengetahuan.
Maka dari
itu, sebagai manusia harus belajar
untuk kelangsungan hidupnya, gejala-gejala yang terjadi pada alam semesta ini.
3.2 Saran
Manusia
sebagai makhluk yang
diciptakan sempurna harus benar-benar menjaga alam ini untuk anak dan cucu kita
nanti. Dan harus melewati proses yang benar dan detail.
DAFTAR PUSTAKA
Purnama,Heri.2010.Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta:Rineka Cipta.
https://jagoanilmu.net/pengertian-ilmu-alamiah-dasar-fungsi-tujuan/#super
(Diakses pada tangggal 27 Maret 2019)
https://aliefsyahru.blogspot.com/2012/03/pengertian-mitos-legenda-dan-cerita.html
(Diakses pada tanggal 27 Maret 2019)
Pratiwi,Wulan Mulya.2018.34