HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TANGGUNG JAWAB
MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR
OLEH :
TRIANA DIVANI PUTRI 17518137
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
Manusia dan Tanggung Jawab
Dalam konteks sosial manusia
merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat
nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang di perankan seseorang dalam
jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus
nilai yang telah disetujui bersama. Tanggung jawab erat kaitannya
dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang,
kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada
hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap
kewajibannya.
Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Kewajiban
terbatas.
b) Kewajiban
tidak terbatas adalah unlimited liability yaitu kewajiban pemilik perusahaan
perseorangan ataupun perusahaan badan hukum lain yang dijamin dengan seluruh
harta perusahaan termasuk harta pribadinya; hal ini berbeda dengan kewajiban
pemegang saham pada perseroan terbatas yang kerugiannya ditanggung hanya
sebatas investasinya dalam perusahaan tersebut.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sifat terpuji
yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga
tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan
semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan
selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa
melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menuntut kepedulian dan tanggung
jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu
berbeda.
Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab menurut kamus umum
Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia yang bertanggung jawab
adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Ada beberapa jenis tanggung jawab,
yaitu :
1. Tanggung
Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung
jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut
sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang
pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan
angan-angan sendiri.
Contohnya :
Rudi
membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetap
juga ia lengah kemudian terperosok ke sebuah lubang dan kakinya terkilir. Ia
menyesali diri sendiri akan kejadian itu dan ia harus beristirahat dirumah
beberapa hari. Konsekwensi tinggal dirumah beberapa hari merupakan tanggung
jawab sendiri akan kelengahannya.
2. Tanggung
Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab pada
keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga,
tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,
dan kehidupan.
Contohnya :
Seorang ibu telah
dikaruniai 3 anak, kemudian oleh sesuatu sebab seuaminya meninggal dunia,
karena ia tidak mempunyai pekerjaan/tidak bekerja pada waktu suaminya masih
hidup maka demi rasa tanggung jawabnya terhadapat keluarga ia melacurkan diri.
Ditinjau dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena melacurkan diri
termasuk tindakan dikutuk, tetapi dari segi tanggung jawabnya terhadap keluarga
ia rela berkorban menjadi manusia yang hina dan dikutuk.
3. Tanggung
Jawab Terhadap Masyarakat
Pada
hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia
harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian,
manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung
jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
Contohnya :
Menjadi
remaja yang bisa memjukan semangat para remaja lain untuk menjaga lingkungan
sekitar, Bersama-sama bergotong royong untuk menciptakan lingkungan yang bersih
dan menjaga nama baik lingkungan kita.
4. Tanggung
Jawab Kepada Bangsa / Negara
Contohnya :
Dalam
novel jalan tak ada ujungnya karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal
sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah
tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada
pemerintah. Kalau perbuatan itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak
kepolisian dan pengadilan.
5. Tanggung
Jawab terhadap Tuhan
Penciptaan
manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya
disertai dengan berbagai tanggung jawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada
Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggung jawab (akuntabilitas)
yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai
tanggung jawab ini, membentuk suatu relasi tanggung jawab yang terjadi antara
Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggung jawab
manusia terhadap Tuhan, tanggung jawab manusia terhadap sesama, tanggung jawab
manusia terhadap alam semesta serta tanggung jawab manusia ter hadap dirinya
sendiri. Tanggung jawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama,
mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.
Contohnya :
Seorang
birawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawab
terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini
dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa
tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhui tanggung jawab ini ia berkorban tidak
memenuhi kodrat manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya,
yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawab sebagai makhluk Tuhan.
Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud
tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan
pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.
Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu
berarti mengabdi kepada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya,
tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib
mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada
Tuhan, dan merupakan perwujudan tanggung jawab kepada Tuhan.
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu
pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan
antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian
tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan sulit dikatakan pengabdian karena
kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata
pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran
dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja
diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa
pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan,
tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Contoh Kasus :
Fahri: Pemerintah Harus
Bertanggung Jawab Berantas Korupsi
Sabtu 03 Feb
2018 04:33 WIB
Fahri
menilai investor takut berinvestasi karena maraknya kasus korupsi
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai proses pemberantasan korupsi
bukan sekedar tanggung jawab Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja. Ia menilai,
Presiden lah yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam memberantas
Korupsi ini.
Ia menilai
KPK sebagai lembaga hanya menjadi tangan kanan Presiden saja. Lebih dalam,
Fahri menilai Presiden perlu turun langsung dalam memberantas korupsi.
"Ya
Presiden yang harus bertanggung jawab memberantas korupsi. KPK ongkos
pembentuknya cuman Rp 1 miliar, ongkos memilih Presiden sampai Rp 15 triliun,
masa tanggung jawabnya dikasih ke KPK, ya Presiden dong," ujar Fahri,
Jumat (2/2).
Ia menilai,
aksi Presiden dalam memberantas korupsi bisa melalui ketegasan Presiden dalam
membenarkan sistem. Ia menilai Presiden harus punya keberanian dalam
membetulkan sistem yang ada saat ini.
"Harmonisasi
terhadap sistem bernegara itu sangat ditentukan oleh keberanian Presiden dalam
memandang apakah ada masalah dalam sistem kita ini atau tidak," ujar
Fahri.
Fahri
mengindikasikan salah satu faktor menurunnya investasi di Indonesia salah
satunya adalah ketidak pastian hukum saat ini di Indonesia. Ia menilai,
Presiden perlu melakukan pembenahan dalam menegakan hukum.
Tak jarang
investor takut melakukan investasi di Indonesia karena masih maraknya kasus
korupsi di Indonesia. "Kenapa investasi pada tiarap semua? Karena hukum
kita belum benar. Korupsi masih di mana-mana. Ini bikin orang ragu
investasi," ujar Fahri.
Posting Komentar