Hubungan Antara Manusia dengan Keindahan



HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEINDAHAN

MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR


OLEH :
TRIANA DIVANI PUTRI 17518137
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018



KATA PENGANTAR

           Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul "Hubungan Antara Manusia dengan Keindahan" ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikirannya.
           Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
           Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempuranaan makalah ini.




Depok,7 Oktober 2018


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

           Secara umum semua orang ingin merasakan keindahan dalam hidupnya. Namun, banyak orang yang tidak tahu pengertian dan cara mendapatkan keindahan itu sendiri.  Kebanyakan orang hanya ingin menikmati indah saja. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan dibahas perihal manusia erat kaitannya dengan keindahan, teori-teori keindahan, pengelompokan keindahan, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan keindahan. Melalui makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang keindahan tersebut dan dapat memperoleh keindahan, serta mampu menjalani hidup yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian dari Keindahan?
    2. Apa Hubungan Manusia dengan Keindahan?
    3. Apa saja pengelompokkan Keindahan?
    4. Bagaimana cara untuk mengetahui suatu keindahan?

C. Tujuan Penulisan

     Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai berikut :
     1. Dapat memahami pengertian manusia dan keindahan.
     2. Untuk mendeskripsikan pengelompokan keindahan.
     3. Dapat memahami dan menjelaskan hubungan manusia dengan keindahan.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keindahan

           (Widagho, 2004: 60) keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan merupakan bagian hidup manusia, karena manusia selalu menikmati keindahan dalam kehidupannya.
           Menurut The Liang Gie (dalam Prasetya, 2004: 75) keindahan itu adalah terjemahan dari bahasa inggris beautiful, Perancis beau, Italia dan Spanyolbello, bahasa Latin bellum yang artinya adalah kebaikan. Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. Sedangkan menurut Thomas Aquinos, keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
           Keindahan identik dengan kebenaran, karena keindahan adalah kebenaran, sebaliknya kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak memiliki kebenaran adalah bukan keindahan. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu, tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
 (Widagho, 2004: 61) menyebutkan bahwa pengertian keindahan menurut luasnya dapat dibedakan sebagai berikut:


  1. Keindahan dalam arti luas, yaitu mengandung pengertian ide kebaikan. Bangsa Yunani menyebutkan keindahan itu berdasarkan penglihatan seperti pada seni pahat maupun arsitektur, dan berdasarkan harmonia, yaitu pendengaran (musik).
  2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
  3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu keindahan yang hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
  4. Menurut beberapa ahli, (dalam Widagho,2004: 67) keindahan dapat diartikan sebagai berikut.
  5. Keindahan adalah segala sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
  6. Keindahan adalah keseluruhan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain.
  7. Keindahan adalah segala sesuatu yang baik, yang dapat memupuk perasaan moral.
  8. Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan.
  9. Keindahan adalah nyata dan yang nyata adalah baik.
  10. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
  11. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan kesenangan dalam waktu singkat, dan mendatangkan pengalaman yang menyenangkan.


           
                                        
2.2 Pengertian Hubungan Manusia dengan Keindahan

           Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
           Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
           Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
           Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi.
           Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.


2.3 Macam-Macam Pengelompokan Keindahan

           Keindahan pada dasarnya adalah alamiah. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan dan tidak pula kurang. Jadi keindahan adalah sesuatu yang apa adanya, pas, dan tidak sembarang dibuat.  Berdasarkan pengertian-pengertiannya, keindahan dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Pengelompokan keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
           Berdasarkan landasannya, keindahan bertumpu pada objek dan subjek. Keindahan yang objektif adalah keindahan yang memang ada pada objeknya, sementara pengamat harus menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan keindahan subjektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subjek yang melihat dan menghayatinya.

Pengelompokan keindahan berdasar pada cakupannya
           Berdasarkan cakupannya, keindahan dibedakan atas keindahan kualitas abstrak dan keindahan sebagai benda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang menggunakan istilah beauty untuk keindahan yang pertama, danthe beatiful untuk hal-hal atau benda tertentu yang memang indah.

Pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya
           Berdasarkan luas-sempitnya, keindahan dikelompokkan atas keindahan dalam arti luas, estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam arti luas mencakup baik keindahan, seni, alam, moral, atau bahkan intelektual. Keindahan dalam estetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan keindahan dalam arti sempit atau terbatas  adalah keindahan yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap melalui penglihatan, atau hanya berupa keindahan bentuk dan warna.

           Berdasarkan pengelompokan pengertian keindahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah relatif. Jika keindahan dalam arti terbatas, yaitu keindahan yang hanya mencakup dari penglihatan, indah pada seseorang belum tentu indah pada seorang yang lain, karena indah sangat tergantung pada subjeknya. Keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam.

2.4 Cara untuk Mengetahui Keindahan

Renungan
           Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.
Keserasian
           Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatuhal. 
Kehalusan
           Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
           Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
Kontemplasi
           Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

           Keindahan adalah segala sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat, segala sesuatu yang baik, dan yang dapat memupuk perasaan moral.
           Keindahan dapat membuat manusia merasakan ketentraman, kenyamanan dan memuaskan hatinya. Manusia dan keindahan tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, manusia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai kesenian (seni rupa, seni suara, maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan.
            Keindahan dapat dikelompokan atas keindahan objektif dan subjektif, keindahan kualitas abstrak dan keindahan sebagai benda tertentu yang memang indah, serta keindahan dalam arti luas, estetik murni, dan dalam arti yang terbatas.
           Setiap hasil seni lahir dari aktivitas merenung. Tanpa direnungkan hasil seni tidak mencapai keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahanam didasarkan atas tiga macam teori yaitu teori pengungkapan, metafisika, dan psikologis.
           Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi akan tampak indah. Keserasian berasal dari kata serasi, dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur pengertian perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.

3.2 Saran

           Keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan hidup manusia. Keindahan dapat membuat manusia merasakan ketentraman, kenyamanan dan memuaskan hatinya. Manusia dan keindahan tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, manusia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang ada dalam kehidupannya. Jika kita tidak bisa menciptakan suatu keindahan, paling tidak kita mampu memelihara keindahan itu.


DAFTAR PUSTAKA








Posting Komentar