HUBUNGAN MANUSIA DENGAN CINTA KASIH
MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR
OLEH :
TRIANA DIVANI PUTRI 17518137
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul "Hubungan Antara
Manusia dengan Cinta Kasih" ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pemikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempuranaan makalah ini.
Depok,7 Oktober 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ketika memberikan sebuah defenisi akan cinta, akan lahir beberapa
defenisi yang tentu saja akan berbeda dari segi substansi atau hakikat cinta
itu. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang berbeda pula. Semakin tinggi
tingkat pemahaman terhadap suatu norma atau prilaku, akan semakin kompleks
penjabaran defenisi itu.
Pemberian
pemaknaan akan cinta akan senasib dengan pemberian defenisi tadi. Defenisi yang
akan mengantarkan pada suatu substansi kadang dikaburkan oleh ego bahkan nafsu
seseorang. Pemaknaan yang salah sebagai sebuah aktualisasi dari cinta seperti
pacaran akan mengantarkan pada suatu upaya untuk mendeskreditkan cinta yang
luhur sebagai fitrah kemanusiaan. Disamping itu, pemaknaan akan cinta dengan
rasa suka harus berani dibedakan. Cinta adalah fitrah yang sifatnya abstrak
sehingga perwujudannya berada dalam area metafisik (inmaterial).
Sedangkan rasa suka, adalah wujud rasa ketertarikan kepada hal yang bersifat
materi.
Cinta
merupakan hal yang sangat menarik dalam hidup seseorang. Namun sekarang bagi
manusia pada umumnya masih bingung apa arti cinta itu sendiri. Dari jaman dulu
sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak
dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk
diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia
yang cukup fundamental.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari Cinta Kasih?
2. Apa pengertian Kasih Sayang?
3. Apa arti Kemesraan?
4. Apa sajakah macam-macam Cinta?
5. Bagaimanakah mewujudkan Rasa Cinta dan Kasih Sayang agar kehidupan tentram?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai berikut :
1. Dapat memahami makna Cinta Kasih
2. Dapat memahami makna Kasih Sayang
3. Dapat mengetahui macam-macam Cinta
4. Dapat mengetahui cara mewujudkan Rasa Cinta dan Kasih Sayang agar kehidupan tentram
BAB III
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cinta dan Kasih
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa
sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga
kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung
arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih
mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai.
Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat
diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam
bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan
menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang
paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan
materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan,
tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan
bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan
kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak
lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan
dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan
adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama
tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga
unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada
maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah
perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan
(Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang
diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan
akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan
keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
2.2 Pengertian
Kasih Sayang
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta
yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduannya merupakan
suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan
dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang
dalam kehidupan keluarga.
2.3 Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga
kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi
rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan
berdasarkan umur, yaitu :
Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi
dalam masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ
kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam
perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat
terasa, namun bila sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
Kemesraan Manusia Usia Lanjut, kemesraan juga dapat diteruskan dalam
masa manusia usia lanjut (manula). Pandangan lama mengatakan, bahwa kalau
manusia sudah usia lanjut, sudah menjadi kakek dan nenek tidak pantas lagi
untuk bermesraan. Kemesraan bagi manula dapat diwujudkan dalam makan, duduk,
jalan-jalan, menonton televisi atau membaca kora bersama-sama.
2.4 Macam-Macam
Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54)
dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta
yang dapat di uraikan sebagai berikut :
Cinta Diri
Sendiri
Secara alami manusia mencintai
dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri
sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini
bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah
mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi
seimbang ini bernilai positif. Dengan
demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang
dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
Cinta
Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau
persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia.
Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena
seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya,
melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu
disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia
sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
Cinta
Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan
dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus)
yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan
nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika
didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam
melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika
tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga
yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias
berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga
perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan
timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan
saja, dengan uang sebagai bayarannya.
Cinta Ke-ibuan
Kasih sayang itu bersumber dari
cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu
terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang
ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri
alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa
dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
Cinta
terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang
paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih
sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas
seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong
yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang
lain.
Cinta
terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna
bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya.
2.5 Cara
Mewujudkan Rasa Cinta dan Kasih Sayang agar Kehidupan Tentram
Untuk dapat mewujudkan cinta kasih
dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :
Cara
mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat dilakukan dengan mengurus
dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri terpenuhi
secara wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi- wangian,
mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.
Cara
mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan
Dapat dilakukan dengan perbuatan
yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja
bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan
penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya menolong setiap orang yang
menderita luka-luka dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah
International (1863)
Cara
mewujudkan cinta erotis
Dapat dilakukan apabila dilandasi
dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma
yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah
di ikat pernikahan di dasari percintaan.
Cara
mewujudkan Cinta Keibuan
Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga
terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai
menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan
dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.
Cara
mewujudkan Cinta kepada Allah
Dapat dilakukan dengan dilandasi
cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah
yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan
yang sudah di tentukan Nya.
Cara
mewujudkan Cinta kepada Rasull
Dapat dilandasi dengan cinta dengan
mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada diri rasul yaitu sidiq, tablig,
amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih diberi
kehidupan oleh sang maha hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
Manusia pada hakikatnya
tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan
kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus
sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
Cinta dan kasih mengandung
arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta
lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
Cinta itu mulia, bisa
sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak
sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang
didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta
dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan
penderitaan yang luar biasa.
3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini saya
berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Selanjutnya saya juga mengharapkan kritik dan saran untuk
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah saya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?q=logo+gunadarma+png&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjWzN7wlvPdAhUPaI8KHeKEBLEQ_AUIDigB#imgrc=eE_neBTA_Ep2vM:
https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/10/contoh-makalah-ilmu-budaya-dasar.html
Posting Komentar