Hubungan Antara Manusia dengan Keindahan



HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEINDAHAN

MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR


OLEH :
TRIANA DIVANI PUTRI 17518137
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018



KATA PENGANTAR

           Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul "Hubungan Antara Manusia dengan Keindahan" ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikirannya.
           Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
           Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempuranaan makalah ini.




Depok,7 Oktober 2018


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

           Secara umum semua orang ingin merasakan keindahan dalam hidupnya. Namun, banyak orang yang tidak tahu pengertian dan cara mendapatkan keindahan itu sendiri.  Kebanyakan orang hanya ingin menikmati indah saja. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan dibahas perihal manusia erat kaitannya dengan keindahan, teori-teori keindahan, pengelompokan keindahan, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan keindahan. Melalui makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang keindahan tersebut dan dapat memperoleh keindahan, serta mampu menjalani hidup yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian dari Keindahan?
    2. Apa Hubungan Manusia dengan Keindahan?
    3. Apa saja pengelompokkan Keindahan?
    4. Bagaimana cara untuk mengetahui suatu keindahan?

C. Tujuan Penulisan

     Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai berikut :
     1. Dapat memahami pengertian manusia dan keindahan.
     2. Untuk mendeskripsikan pengelompokan keindahan.
     3. Dapat memahami dan menjelaskan hubungan manusia dengan keindahan.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keindahan

           (Widagho, 2004: 60) keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan merupakan bagian hidup manusia, karena manusia selalu menikmati keindahan dalam kehidupannya.
           Menurut The Liang Gie (dalam Prasetya, 2004: 75) keindahan itu adalah terjemahan dari bahasa inggris beautiful, Perancis beau, Italia dan Spanyolbello, bahasa Latin bellum yang artinya adalah kebaikan. Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. Sedangkan menurut Thomas Aquinos, keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
           Keindahan identik dengan kebenaran, karena keindahan adalah kebenaran, sebaliknya kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak memiliki kebenaran adalah bukan keindahan. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu, tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
 (Widagho, 2004: 61) menyebutkan bahwa pengertian keindahan menurut luasnya dapat dibedakan sebagai berikut:


  1. Keindahan dalam arti luas, yaitu mengandung pengertian ide kebaikan. Bangsa Yunani menyebutkan keindahan itu berdasarkan penglihatan seperti pada seni pahat maupun arsitektur, dan berdasarkan harmonia, yaitu pendengaran (musik).
  2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
  3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu keindahan yang hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
  4. Menurut beberapa ahli, (dalam Widagho,2004: 67) keindahan dapat diartikan sebagai berikut.
  5. Keindahan adalah segala sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
  6. Keindahan adalah keseluruhan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain.
  7. Keindahan adalah segala sesuatu yang baik, yang dapat memupuk perasaan moral.
  8. Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan.
  9. Keindahan adalah nyata dan yang nyata adalah baik.
  10. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
  11. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan kesenangan dalam waktu singkat, dan mendatangkan pengalaman yang menyenangkan.


           
                                        
2.2 Pengertian Hubungan Manusia dengan Keindahan

           Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
           Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
           Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
           Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi.
           Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.


2.3 Macam-Macam Pengelompokan Keindahan

           Keindahan pada dasarnya adalah alamiah. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan dan tidak pula kurang. Jadi keindahan adalah sesuatu yang apa adanya, pas, dan tidak sembarang dibuat.  Berdasarkan pengertian-pengertiannya, keindahan dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Pengelompokan keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
           Berdasarkan landasannya, keindahan bertumpu pada objek dan subjek. Keindahan yang objektif adalah keindahan yang memang ada pada objeknya, sementara pengamat harus menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan keindahan subjektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subjek yang melihat dan menghayatinya.

Pengelompokan keindahan berdasar pada cakupannya
           Berdasarkan cakupannya, keindahan dibedakan atas keindahan kualitas abstrak dan keindahan sebagai benda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang menggunakan istilah beauty untuk keindahan yang pertama, danthe beatiful untuk hal-hal atau benda tertentu yang memang indah.

Pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya
           Berdasarkan luas-sempitnya, keindahan dikelompokkan atas keindahan dalam arti luas, estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam arti luas mencakup baik keindahan, seni, alam, moral, atau bahkan intelektual. Keindahan dalam estetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan keindahan dalam arti sempit atau terbatas  adalah keindahan yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap melalui penglihatan, atau hanya berupa keindahan bentuk dan warna.

           Berdasarkan pengelompokan pengertian keindahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah relatif. Jika keindahan dalam arti terbatas, yaitu keindahan yang hanya mencakup dari penglihatan, indah pada seseorang belum tentu indah pada seorang yang lain, karena indah sangat tergantung pada subjeknya. Keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam.

2.4 Cara untuk Mengetahui Keindahan

Renungan
           Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.
Keserasian
           Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatuhal. 
Kehalusan
           Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
           Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
Kontemplasi
           Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

           Keindahan adalah segala sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat, segala sesuatu yang baik, dan yang dapat memupuk perasaan moral.
           Keindahan dapat membuat manusia merasakan ketentraman, kenyamanan dan memuaskan hatinya. Manusia dan keindahan tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, manusia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai kesenian (seni rupa, seni suara, maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan.
            Keindahan dapat dikelompokan atas keindahan objektif dan subjektif, keindahan kualitas abstrak dan keindahan sebagai benda tertentu yang memang indah, serta keindahan dalam arti luas, estetik murni, dan dalam arti yang terbatas.
           Setiap hasil seni lahir dari aktivitas merenung. Tanpa direnungkan hasil seni tidak mencapai keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahanam didasarkan atas tiga macam teori yaitu teori pengungkapan, metafisika, dan psikologis.
           Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi akan tampak indah. Keserasian berasal dari kata serasi, dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur pengertian perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.

3.2 Saran

           Keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan hidup manusia. Keindahan dapat membuat manusia merasakan ketentraman, kenyamanan dan memuaskan hatinya. Manusia dan keindahan tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, manusia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang ada dalam kehidupannya. Jika kita tidak bisa menciptakan suatu keindahan, paling tidak kita mampu memelihara keindahan itu.


DAFTAR PUSTAKA








Hubungan Antara Manusia dengan Cinta dan Kasih Sayang


HUBUNGAN MANUSIA DENGAN CINTA KASIH

MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR


OLEH :
TRIANA DIVANI PUTRI 17518137
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018




KATA PENGANTAR

           Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul "Hubungan Antara Manusia dengan Cinta Kasih" ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikirannya.
           Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
           Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempuranaan makalah ini.




Depok,7 Oktober 2018


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

           Ketika memberikan sebuah defenisi akan cinta, akan lahir beberapa defenisi yang tentu saja akan berbeda dari segi substansi atau hakikat cinta itu. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang berbeda pula. Semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap suatu norma atau prilaku, akan semakin kompleks penjabaran defenisi itu.
           Pemberian pemaknaan akan cinta akan senasib dengan pemberian defenisi tadi. Defenisi yang akan mengantarkan pada suatu substansi kadang dikaburkan oleh ego bahkan nafsu seseorang. Pemaknaan yang salah sebagai sebuah aktualisasi dari cinta seperti pacaran akan mengantarkan pada suatu upaya untuk mendeskreditkan cinta yang luhur sebagai fitrah kemanusiaan. Disamping itu, pemaknaan akan cinta dengan rasa suka harus berani dibedakan. Cinta adalah fitrah yang sifatnya abstrak sehingga perwujudannya berada dalam area metafisik (inmaterial). Sedangkan rasa suka, adalah wujud rasa ketertarikan kepada hal yang bersifat materi.
           Cinta merupakan hal yang sangat menarik dalam hidup seseorang. Namun sekarang bagi manusia pada umumnya masih bingung apa arti cinta itu sendiri. Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental.


B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian dari Cinta Kasih?
    2. Apa pengertian Kasih Sayang?
    3. Apa arti Kemesraan?
    4. Apa sajakah macam-macam Cinta?
    5. Bagaimanakah mewujudkan Rasa Cinta dan Kasih Sayang agar kehidupan tentram?

C. Tujuan Penulisan

     Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai berikut :
     1. Dapat memahami makna Cinta Kasih
     2. Dapat memahami makna Kasih Sayang
     3. Dapat mengetahui macam-macam Cinta
     4. Dapat mengetahui cara mewujudkan Rasa Cinta dan Kasih Sayang agar kehidupan tentram



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cinta dan Kasih

           Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
           Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
           Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
           Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
           Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
           
                                        
2.2 Pengertian Kasih Sayang

           Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,  sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.


2.3 Pengertian Kemesraan

           Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.

Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu :
           Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
           Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bila sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
           Kemesraan Manusia Usia Lanjut, kemesraan juga dapat diteruskan dalam masa manusia usia lanjut (manula). Pandangan lama mengatakan, bahwa kalau manusia sudah usia lanjut, sudah menjadi kakek dan nenek tidak pantas lagi untuk bermesraan. Kemesraan bagi manula dapat diwujudkan dalam makan, duduk, jalan-jalan, menonton televisi atau membaca kora bersama-sama.


2.4 Macam-Macam Cinta

           Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :

Cinta Diri Sendiri
           Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang  ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.

Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
           Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.

Cinta Erotis
           Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.

Cinta Ke-ibuan
           Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.

Cinta terhadap Allah
           Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.

Cinta terhadap Rasul
           Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.


2.5 Cara Mewujudkan Rasa Cinta dan Kasih Sayang agar Kehidupan Tentram

           Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :

Cara mewujudkan cinta diri sendiri
           Dapat dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.

Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan
           Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International (1863)

Cara mewujudkan cinta erotis
           Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.

Cara mewujudkan Cinta Keibuan
           Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.

Cara mewujudkan Cinta kepada Allah
           Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan yang sudah di tentukan Nya.

Cara mewujudkan Cinta kepada Rasull
           Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih diberi kehidupan oleh sang maha hidup.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
           Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
           Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
           Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

3.2 Saran

          Dengan diselesaikannya makalah ini saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya saya juga  mengharapkan kritik dan saran  untuk peningkatan kualitas dalam penulisan makalah saya.




DAFTAR PUSTAKA


https://www.google.co.id/search?q=logo+gunadarma+png&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjWzN7wlvPdAhUPaI8KHeKEBLEQ_AUIDigB#imgrc=eE_neBTA_Ep2vM:






https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/10/contoh-makalah-ilmu-budaya-dasar.html